1. Memiliki keunggulan dalam pengelolaan sebuah server dan bahkan multiserver dalam sebuah web control panel.
2. Menyediakan fitur pengelolaan pada level administrator jaringan, reseller, dan klien.
3. Support Apache dan Nginx.
4. Dukungan terhadap layanan mirroring dan clustering.
5. Pengelolaan e-mail, FTP, database, DNS, web, dan virtual server.
Untuk melakukan setup dan konfigurasi web control panel dengan ISPConfig, ikuti petunjuk berikut.
1. Siapkan infrastruktur jaringan seperti pada subbab sebelumnya (lihat skema jaringan sebelumnya).
![]() |
Gambar 1.16 Skema jaringan awal. |
Ketentuan:
a. Komputer klien
1) IP address : 192.168.56.1/24
2) OS : minimal Windows 7 atau versi di atasnya.
b. Server
1) IP address : 192.168.56.20/24
2) OS : Linux Debian 9.4
3) Hostname : Linux-Server
4) Aplikasi pendukung : PHP5, Apache2, NTP server, Dash reconfigure, mail server, MySQL, rkhunter, dan binutils telah terinstal.
2. Anda dapat menggunakan konfigurasi mesin sebelumnya, dengan men-disable terlebih dahulu web control panel Ajenti,
3. Login terlebih dahulu ke dalam sistem operasi Debian, kemudian pastikan paket aplikasi Unzip dan Curl telah terpasang. Aplikasi Unzip berguna untuk mengekstrak paket zip ISPConfig, sedangkan Curl digunakan untuk mengunduh file zip tersebut dari internet. Abaikan langkah ini, jika telah terinstal kedua paket tersebut.
root@Linux-Server:~# apt-get install unzip Curl
![]() |
Gambar 1.17 /Instalasi Curl dan Unzip. |
4. Proses instalasi web control panel ISPConfig cukup panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut terkadang menyebabkan proses instalasi tidak berhasil.
Untuk itu, Anda dapat memanfaatkan script installer yang dibuat oleh Matteo Temporini yang dapat diunduh dari link github https://github.com/servisys/ISPConfig_setup.
![]() |
Gambar 1.18Link github. |
5. Upload file installer install.sh ke dalam mesin server Anda, bisa menggunakan winscp atau menyalin menggunakan metode remote akses putty. Buka file installer tersebut.
7. Bagian baris kode load modules.
![]() |
Gambar 1.20 Load need modules. |
Baris kode shell ini digunakan untuk me-load file modul/ function instalasi setiap service yang dibutuhkan oleh ISPConfig,
8. Bagian program berikutnya adalah melakukan pengecekan versi distro OS yang didukung oleh installer tersebut.
![]() |
Gambar 1.21 OS check module. |
11. Selanjutnya adalah bagian modul yang menjelaskan tentang
function InstallBasics.
![]() |
Gambar 1.23 Function InstallBasic. |
12. Penjelasan function InstallSQLServer.
![]() |
Gambar 1.24 Function InstallSQLServer. |
13. Penjelasan bagian modul function InstallWebServer.
![]() |
Gambar 1.25 Function InstallWebServer. |
Pada bagian ini, installer akan melakukan proses instalasi web server sebagai syarat utama web control panel dapat bekerja dan diakses oleh komputer klien.
14. Selanjutnya, perhatikan pada bagian kode modul yang diawali kode InstallFTP(). Bagian ini berguna untuk menginstal dan mengonfigurasi aplikasi FTP server dengan PureFTP.
![]() |
Gambar 1.26 Function InstallFTP. |
15. Perhatikan pada bagian Function InstallPostfix().
![]() |
Gambar 1.27 Function InstallPostfix. |
No comments:
Post a Comment