Setiap hardware yang terpasang pada motherboard akan disimpan dalam memori ROM yang disebut dengan BIOS (Basic Input Output System). BIOS biasanya terletak dalam sebuah chip memory flash atau ROM yang dibuat dari bahan Complementary Oxide Semiconductor (CMOS).
Gambar 2.10 BIOS award.
BIOS dilengkapi dengan baterai yang memberikan supply listrik ke ROM. Fungsinya untuk menjaga service tanggal dan waktu pada BIOS agar dapat selalu berjalan, serta beberapa pengaturan lainnya meskipun komputer dalam keadaan mati.
Gambar 2.11 Baterai CMOS.
BIOS memiliki beberapa peran penting dalam pengoperasian komputer, yaitu sebagai berikut.
1. Mendeteksi perangkat keras yang terpasang pada motherboard dan menyimpan konfigurasi serta spesifikasi hardware tersebut.
2. Melakukan proses POST (Power On Self Test), yaitu aktivitas pengecekan beberapa perangkat keras yang teriiubung dengan komputer ketika booting pertama kali.
3. Melakukan perubahan konfigurasi perangkat keras yang tersambung dengan komputer, seperti pengaturan device booting, kapasitas memori VGA, pengaturan tanggal dan jam BIOS, hyper treading, CPU L1 & L2 cache, dan lainnya.
4. Memeriksa kesehatan atau kinerja hardware komputer.
5. Memberikan informasi tentang spesifikasi hardware yang terpasang pada komputer.
Pada dasarnya BIOS memiliki tiga bagian penting pada saat komputer booting pertama kali, yaitu sebagai berikut.
1. BIOS Setup Program
BIOS setup program merupakan program yang dapat dijalankan untuk melakukan perubahan konfigurasi hardware yang meliputi pengaturan bootable device, management disk, management processor memory, dan VGA.
2. Driver hardware
Setiap hardware yang terpasang dalam komputer memiliki driver atau program pengenal hardware yang meliputi mode pengalamatan unik sebagai alamat tujuan pengaksesan hardware dan mode interupsi setiap perintah yang dapat diberikan oleh BIOS.
3. Bootstraper Utama
Bagian ini memiliki peran utama yang akan melemparkan proses booting menuju media penyimpan, seperti hard disk, floppy disk, USB flash disk, DVD atau CD.
Cara kerjanya adalah dengan menemukan bootable device yang diatur dalam BIOS. Jika ditemukan, BIOS akan mencari sector 0 atau MBR disk tersebut. Selanjutnya proses booting akan diarahkan pada alamat MBR disk media penyimpan tersebut. Jika dalam lokasi MBR ditemukan program bootloader, bootloader akan me-load kernel OS ke dalam memori RAM dan proses sistem operasi seperti Windows, Linux, dan Mac OS akan dijalankan. Namun, jika dalam MBR tidak terdapat bootloader, BIOS akan memunculkan pesan error bahwa sistem dalam disk tidak ditemukan.
Gambar 2.12 BIOS pada motherboard.
Karakteristik BIOS dalam memberikan informasi kerusakan atau kesalahan kerja hardware komputer, yaitu sebagai berikut.
1. Award BIOS
Pada BIOS jenis ini, Anda dapat mengubah konfigurasi menu BIOS ketika komputer sedang booting dengan menekan tombol Del. BIOS ini memiliki ciri khas bunyi beep untuk menginformasikan kinerja komputer bahwa dalam kondisi baik atau tidak, antara lain sebagai berikut.
a. 1 beep pendek menunjukkan komputer dalam kondisi normal.
b. 1 beep panjang memberikan informasi terjadi masalah pada RAM, biasanya komputer tidak dapat hidup secara normal.
c. 1 beep panjang 2 beep pendek menunjukkan terjadi masalah pada modul DRAM parity.
d. 1 beep panjang 3 beep pendek memberikan informasi tentang kesalahan atau error pada VGA adapter komputer.
e. Jika muncul bunyi beep secara terus menerus, kemungkinan terjadi masalah pada slot modul RAM atau memori video.
2. AMI BIOS
Pada AMI BIOS, Anda dapat menekan tombol Del untuk memasuki menu pengaturan BIOS pada komputer ketika booting pertama kali. Untuk mengetahui keadaan komputer dalam kondisi baik atau tidak, perhatikan bunyi beep ketika booting, seperti berikut.
a. 1 beep pendek menunjukkan memori jenis DRAM tidak berhasil me-load dan me-refresh sistem komputer.
b. 2 beep pendek menunjukkan kegagalan BIOS melakukan pemeriksaan DRAM parity (sistem memori).
c. Beep pendek memberikan informasi bahwa sistem BIO5 tidak dapat mengakses memori 64KB pertama.
d. Beep pendek memberikan informasi kegagalan sistem timer.
e. Beep pendek menunjukkan bahwa processor rusak atau tidak dapat dijalankan oleh sistem motherboard komputer.
f. Beep pendek menunjukkan fungsi controller adapter keyboard di motherboard terjadi masalah.
g. Beep pendek memberikan kode bahwa terjadi error pada mode video grafis komputer.
h. Beep pendek memberikan informasi bahwa sistem komputer gagal melakukan uji kapasitas memori VGA adapter.
i. Beep pendek, kesalahan atau error yang terjadi pada ROM BIOS.
j. Beep pendek, error pada sistem CMOS shutdown read/ write.
k. Beep pendek, kesalahan sistem atau error pada cache memori.
l. 1 beep panjang dan 3 beep pendek menunjukkan controller extended memory mengalami kerusakan.
m. 1 beep panjang diteruskan 8 beep pendek memberikan informasi bahwa pengujian mode grafis dengan gambar mengalami kegagalan.
Ket: Poin c sampai k tidak ada jumlah beep.
3. Phoenix BIOS
Untuk masuk ke mode pengaturan BIOS jenis Phoenix, Anda dapat menggunakan kombinasi tombol CTRL + ALT + INS. Bunyi beep yang disuarakan pada jenis BIOS ini berbeda dengan tipe lainnya. Panjang pflop pendek bunyi beep selalu sama, perbedaannya adalah setiap beep selalu memiliki jarak waktu atau jeda tertentu antara beep satu dengan beep yang lainnya. Sebagai contoh, beep (diam) - beep beep (diam) - beep (berhenti) sehingga memiliki kode beep 1-2-1.
Beberapa jenis beep lainnya antara lain:
a. 1-1-4, terjadi kerusakan pada sistem BIOS.
b. 1-2-1, menunjukkan bahwa motherboard komputer rusak.
c. 1-3-1, terjadi masalah pada RAM seperti dudukan yang tidak pas, kotor, atau RAM terbakar.
d. 3-1-1, menunjukkan ada komponen dalam motherboard yang tidak bekerja sehingga komputer tidak dapat beroperasi.
e. 3-3-4, memberikan informasi bahwa VGA adapter mengalami masalah seperti rusak, error, tidak terpasang dengan baik.
f. 1-1-4-1, terjadi error pada memori cache L2.
g. 1-2-2-3, error pada ROM BIOS checksum.
h. 1-3-1-1, menunjukkan proses refresh oleh DRAM.
i. 1-3-1-3, menunjukkan proses pengujian pada controller keyboard komputer.
j. 1-3-4-1, memberikan informasi error pengaksesan memori RAM pada alamat tertentu.
k. 1-3-4-3, error RAM pada saat mengakses alamat terten dengan data byte rendah bus memori. tu
l. 1-4-1-1, error RAM pada saat mengakses alamat tertent dengan data byte tinggi bus memori.
4. IBM BIOS
Untuk masuk ke dalam mode pengaturan BIOS jenis IBM, Anda dapat menekan tombol F1 saat booting komputer Untuk kode bunyi beep jenis BIOS ini ada beberapa Macam, yaitu sebagai berikut.
a. Tidak terdapat bunyi beep menandakan bahwa komponen power supply rusak atau VGA adapter dan RAM tidak terpasang dengan baik.
b. Bunyi beep pendek sebanyak satu kali menunjukkan bahwa proses POST berjalan dengan baik dan kondisi komputer bekerja dengan normal.
c. Bunyi beep secara terus menerus menunjukkan masalah pada power supply, VGA card atau memori utama (RAM),
d. Jika bunyi beep pendek tetapi berulang-ulang memberikan informasi, kemungkinan terjadi kesalahan atau kerusakan pada port VGA, RAM atau power supply yang tidak bekerja sesuai dengan fungsinya.
e. Bunyi beep panjang 1 kali dan 1 kali beep pendek, mengindikasikan terjadi masalah pada motherboard.
f. Jika muncul bunyi beep panjang sebanyak satu kali, dan diikuti dengan 2 kali bunyi beep pendek, biasanya terjadi error pada VGA card bertipe mono.
g. Jika ada bunyi beep panjang 1 kali disertai 3 kali bunyi beep pendek, biasanya terjadi masalah pada VGA card jenis EGA.
h. Beep panjang mengindikasikan bahwa perangkat input keyboard mengalami masalah (error).
i. Bunyi beep sekali dan monitor tidak menampilkan output apapun, mengindikasikan terdapat kerusakan pada rangkaian sirkuit VGA card.
Bn Cables offers best high quality Cat5e plenum cables.
ReplyDelete