Jika Kamu menyewa sebuah sambungan internet dari ISP ABC dengan lebar bandwidth 10 Mbps (satu banding satu), biasanya akan diperoleh IP publik. Apakah itu IP publik? IP publik adalah alamat jaringan yang dikenal di seluruh dunia sehingga dapat diakses dari belahan dunia mana pun selama terhubung dengan internet. Bagaimanakah kamu menghubungkan jaringan lokal perusahaan apabila dalam kantor terdapat lebih dari 200 komputer? Apakah Kamu akan menerapkan mekanisme routing statis atau dinamis? Pertanyaan tersebut dapat kamu jawab dengan memahami beberapa persoalan berikut.
1. Ketika akan menerapkan routing statis, kamu harus mengetahui IP address router berikutnya hingga pada tujuan yang akan dicapai dengan cara mendaftarkannya pada tabel routing. Jika ingin terkoneksi dengan pengguna di Norwegia yang harus melewati 100 kali hops (lompatan), kamu harus meregistrasikan IP address router tersebut pada tabel routing. Belum lagi untuk terkoneksi dengan pengguna lainnya di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, sistem ini tidak efektif dan merepotkan.
2. Solusi kedua adalah dengan menerapkan routing dinamis. Routing dinamis dapat dilakukan dengan mengenalkan network terdekat yang terhubung langsung ke router kamu (anggap Saja routing RIP). Jika router kamu memiliki koneksi dengan ratusan network, kamu akan memiliki ratusan informasi routing dalam tabel routing. Apalagi tidak semua koneksi di dunia menggunakan protokol routing dinamis yang sama, baik itu OSPF, BGP, maupun EIGRP. Setiap routing dinamis pasti akan tersimpul dan tertumpu pada sebuah router pusat sehingga memerlukan resource yang besar untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.
Simpulannya, solusi menerapkan routing agar terkoneksi dengan jaringan luar (skala besar) termasuk kurang efisien. Alternatif yang dapat dilakukan adalah NAT. NAT memudahkan administrator jaringan untuk menyediakan akses ke jaringan yang lebih besar tanpa perlu repot mengetahui dan mendaftarkan setiap network yang terhubung dengan router utama. NAT merupakan mekanisme menerjemahkan atau memetakan satu atau lebih IP address ke alamat network lainnya pada jaringan berbeda. Contoh yang paling sering digunakan adalah alokasi NAT sebuah IP publik untuk 200 komputer jaringan lokal suatu perusahaan.
![]() |
| Gambar 1.2 Topologi NAT |
Perhatikan topologi jaringan pada Gambar 1.2, dalam jaringan lokal terdapat tiga buah PC klien dan sebuah web server. Agar semua klien tersebut dapat terhubung dengan internet melalui modem ADSL, diperlukan perangkat router yang menjalankan firewal/ dengan mekanisme NAT, Ketika ada permintaan atau request dari internal network menuju external network (internet), NAT akan menerjemahkan IP lokal menjadi IP publik, begitu pula sebaliknya.
Pada NAT, dikenal dua macam metode translation alamat komputer, yaitu sebagai berikut.
1. Basic NAT
Basic NAT merupakan mekanisme menerjemahkan alokasi IP address dari satu terminal ke terminal komputer yang lain. Jenis ini hanya akan mentranslasikan alamat IP. IP header checksum, dan beberapa higher-level checksum. Tipe ini sering digunakan untuk menghubungkan dua jaringan dengan pengalamatan yang berbeda.
2. One to Many NAT
One to many NAT adalah satu atau lebih IP private yang dipetakan dalam sebuah IP publik. Contohnya IP private dengan IP network 192.168,1.0/24 di-mapped pada IP publik 219.83.63.151. Oleh karena itu, ketika ratusan komputer dalam jaringan internal tersebut sedang mengakses situs youtube.com, akan tetap terdeteksi sama, yaitu sebagai IP address 219.83.63.151.
Jika dilihat dari cara kerjanya, NAT dapat diklasifikasikan menjadi tiga metode, yaitu sebagai berikut.
1. Static NAT
Pada kasus ini, sebuah komputer dengan sebuah IP private akan dipetakan pada sebuah IP publik atau sebaliknya. Biasanya dipakai untuk menyambungkan sebuah perangkat yang secara khusus untuk dapat diakses dari internet, misalnya router dengan IP publik 219.83.63.151.
![]() |
| Gambar 1.3 Topologi Static NAT |
2. Dynamic NAT
Pada metode ini, pool atau range IP publik dipetakan pada sekelompok IP private, dengan catatan jumlah IP publik sama dengan jumlah IP private. Umumnya, metode ini dipakai pada sambungan IndiHome dengan bandwidth kecil yang setiap modem memiliki IP publik yang selalu berganti-ganti dalam jangka waktu tertentu.
![]() |
| Gambar 1.4 Topologi Dynamic NAT |
3. PAT
PAT atau Port Address Translation adalah teknik untuk mengatasi masalah pada sebuah IP publik yang hanya dimiliki oleh jaringan lokal yang memiliki banyak server, seperti TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
![]() |
| Gambar 1.5 Port Address Translation |
Bagaimana cara memanfaatkan sebuah sambungan IP publik untuk mengakses atau menjalankan beberapa service atau layanan pada beberapa komputer server dalam jaringan internal? kamu dapat menggunakan port untuk me-redirect-kan layanan tertentu ke IP server jaringan internal. Pada contoh berikut, kamu akan membuat NAT untuk mentranslasikan beberapa jenis layanan server melalui router menggunakan aplikasi iptables.



No comments:
Post a Comment